Selasa, 23 Juni 2009

18th June … one day after my birthday.

Inilah hadiah ulang tahunku yang paling berharga. Hari ini, tanggal 18 Juni 2009, putri sulungku dinyatakan lulus dari Teknik Lingkungan, ITB. Alhamdulillah …. Sujud syukur padaMu ya Allah …. Aku dan suamiku diberi kesempatan menghantarkan putri sulungku menyelesaikan pendidikan S1nya. Waktu sangat cepat berlalu. Aku tidak cukup banyak merasakan perjuangan putriku selama di bangku kuliah. Yang kurasakan putriku banyak berjuang sendiri sementara aku berada jauh darinya. Keluhannya lewat telpon kadangkala kusambut dengan kata-kata “jangan manja, harus kuat, ingat masa depan”. Terkadang hatiku iba mendengar suaranya dikala menceritakan kesulitannya berjauhan dengan kami orang tuanya dan kami selalu membayangkan betapa harus ia hadapi sendiri kesulitannya di tahun pertama menjadi anak kost-an, dan masih banyak lagi persoalan hidup yang harus dijalani dan dilalui. Asal kalian tahu putra-putriku, walau mama dan papa tidak pernah mendampingi kalian ketika ujian, namun dalam setiap nafas, mama panjatkan selalu doa untuk kalian, putra-putriku tercinta. Memotivasi kalian dengan doa, dengan harapan kalian bisa menjadi anak yang sholeh, sukses mengarungi hidup, dan menjadi penyejuk hati orang tua, ….. AAAmiiin.

Untuk Putra/i-ku : Fitra Reswari, Fadil Wimala, Faiz Satwika.

Minggu, 14 Juni 2009


”Bersama Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim”

Seminar sepekan menyambut Hari Lingkungan se-dunia di Jakarta Convention Center Hall B, 24-31 Mei 2009 yang bertemakan ”Bersama Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim” untuk pertama kalinya kuikuti. Merupakan suatu kebahagiaan tersendiri ketika menghadiri seminar ”Efek rumah kaca” dan seminar ”Ozon” yang salah satu nara sumbernya adalah Bapak Prof. Emil Salim. Nara sumber-nara sumber lingkungan dapat menyadarkan kita untuk berbuat sesuatu pada bumi ini. Sayang, seminar-seminar lingkungan hanya dihadiri oleh orang-orang yang nota bene adalah justru yang sudah banyak mengerti dan concern terhadap lingkungan saja, sehingga jeritan-jeritan para nara sumber (pakar) banyak tak terdengar di luar sana. Masyarakat luas masih banyak yang kurang paham betapa bumi kita ini mulai kropos sedikit demi sedikit, bumi kita yang secara perlahan dan pasti, akan ditutupi oleh air. Kalau sekarang diprosentasekan, mungkin perbandingan daratan dan lautan tidak lagi 30 : 70. Yang jelas untuk daratan sudah semakin berkurang. Bayangkan .... ternyata sebagian kutub esnya sudah mencair. Dengan demikian, imbasnya permukaan laut meninggi. Bukan tidak mungkin bila di tahun 2020 nanti kita kehilangan Bandara Soekarno Hatta atau bangunan-bangunan lain yang saat ini berada di dekat pantai. Wah ... mengerikan sekali.
Menjadi generasi mendatang tidaklah mudah. Perjuangan hidup semakin keras. Kasihan bila mereka hanya diwariskan dengan kerusakan lingkungan di sana-sini. Ayo.... sebelum terlambat, untuk menyelamatkan bumi kita, dan menyelamatkan anak cucu kita, bersama, kita benahi lingkungan kita dengan 3 M ( Mulailah dari yang kecil, Mulailah dari diri sendiri, dan Mulailah dari sekarang ).