Jumat, 22 Mei 2009

Cobaan ......

"Allah tidak akan memberikan cobaan pada hambanya di luar kemampuan hambanya". Ini yang kulihat pada ketabahan adik iparku saat ini yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Dua tahun silam dia DINYATAKAN MENGIDAP CANCER, sebuah penyakit yang sangat ditakuti oleh siapapun di dunia ini. Perjalanan panjang melawan penyakit yang tak terduga datangnya ini sungguh suatu perjuangan yang sangat membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Secara diam-diam, aku selalu memperhatikan raut wajahnya. Inikah wajah yang dipilih Allah saat ini sebagai hambanya yang dinilai akan dinaikkan derajatnya ? Sungguh luar biasa pilihan Allah yang saat ini dijatuhkan pada istri adikku ini. Sebetulnya cobaan ini bukan saja untuk adik iparku, akan tetapi juga untuk adikku sendiri. Karena sebagai kepala keluarga walaupun istrinya yang mengalami sakit, pastilah diapun merasakan sakit juga. Suami istri adalah belahan jiwa pastinya. Adikku laki-laki yang satu ini adalah seorang yang paling banyak senyum sejak masih kecil, kesayangan keluarga, merdu suaranya ketika melantunkan adzan di mesjid dekat rumah kami, dan selalu menjadi pemain tennis favorit karena lagak lagunya yang menggemaskan ketika bermain tennis.
Di awal pernikahannya, adikku dan istrinya sudah mendapatkan cobaan .... 6 tahun baru mendapatkan momongan. Selama 6 tahun menunggu itupun, masih terdapat cobaan- cobaan yang apabila kita sendiripun mendapatkan cobaan tersebut sungguh berat luar biasa. Subhanallah .... hebat adikku yang satu ini. Yang masih kuingat salah satunya, adikku mendapatkan sakit sariawan yang sangat hebat. Di dalam mulutnya pernah sampai tigapuluhan sariawan. Paling sedikit belasan sariawan. Saat aku menulis kisah ini, di mulutku ada satu sariawan yang lumayan sakitnya. Terbayang olehku ketika adikku memiliki sariawan sampai puluhan jumlahnya. Satu sariawan tidak ada artinya sama sekali.
Chemoteraphy yang dilakukan sebanyak 6 kali, ternyata tidak mampu mengalahkan biang Cancer tersebut. Pada akhirnya tindakan pengoperasian dilakukan. Pilihan operasi adalah putusan adik iparku sendiri. Miris, bila melihat ketegaran hatinya dikala bagian terindah dari seorang perempuan harus diambil oleh pisau operasi. Setahun berlalu sudah, di saat adikku sekeluarga mulai merasakan ketenteraman, menata kembali kehidupan normalnya, terdengar berita bahwa di leher adik iparku terdapat 2 buah benjolan. Setelah dibiopsi, dokter belum memastikan apa sebenarnya yang terjadi. Masih menunggu hasil lab secara lebih lengkap. Ya Allah, engkau memiliki hamba yang demikian tawakalnya .... kuatkanlah mereka sekeluarga dalam mengghadapi cobaan ini.
Hari ini ketika kisah ini kutulis, adik iparku baru saja keluar dari ruang operasi. Lagi-lagi musibah menghampirinya. Beberapa hari yang lalu, adik iparku terpeleset di rumah salah seorang keluarganya. Kaki kirinya patah. Sementara adikku jauh .... karena bekerja di salah satu perusahaan asing di Papua. Dan pulang ke Jakarta 3 bulan sekali, atau bila sedang ada tugas di Jakarta. Satu cobaan belum selesai .... cobaan lain datang menghampiri ....
Kubersujud kepadaMu ya Allah .... seuntai doa kupanjatkan untuk kesembuhan adik iparku, dan kebahagiaan, serta ketegaran bagi mereka sekeluarga.

2 komentar:

  1. Ikut prihatin, semoga Adik tercinta yogi dan keluarga besar yayuk diberikan Lebih Sabar, Tabah, Tawakal,dan selalu Berdoa semoga suatu saat ada hikmat dan Kebahagiaan yang diberikan oleh Allah SWT,..amin...

    BalasHapus
  2. Makasih ya Bang .... doanya juga ya untuk keluarga Yogi.

    BalasHapus